LAPORAN
PRAKTIKUM MULTIMEDIA 4
MODUL 4
PENGUJIAN KUALITAS AUDIO
RAHMAYEZI EDWAR
1001082020
Drs. Erwadi
Bakar ST, M.Kom
PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER
TEKNOLOGI
INFORMASI
POLITEKNIK NEGERI
PADANG
2011
_______________________________________________________________
PRATIKUM
AUDIO DIGITAL
MODUL 4
PENGUJIAN KUALITAS AUDIO
1.
Tujuan
- Mahasiswa dapat mengganti nilai Sample dan Bit Depth sebuah file audio
- Mahasiswa dapat menjelaskan perbandingan kualitas audio berdasarkan nilai Bit Depth, Sample Rate
- Mahasiswa dapat menjelaskan perbandingan format audio berdasarkan kualitas dan ukuran file
2.
Teori singkat
a. Audio adalah getaran
udara pada frekwensi yang dapat didengar oleh telinga manusia sehingga disebut
dengan frekwensi suara atau freuensi audio.
b. Kualitas audio ditentukan oleh Sample
rate dan Bit Rate
c.
Bit Depth adalah nilai resolusi suara atau jumlah tingkatan
level suara.Audio 8 bit menyedia kan 2 pangkat delapan atau 256 level.
d. Sample Rate adalah menunjukkan jumlah sinyal audio yang diambil
dalam satu detik ketika melakukan rekaman suara. Semakin tinggi nilai
sample rate ini kualitas audio yang dimainkan semakin baik.
e. WAV ( Waveform Audio Format ) merupakan salah satu format
audio yang dipergunakan di dalam ponsel. Standar format audio ini dikembangkan
oleh Microsoft dan IBM. File dalam format ini biasanya berukuran besar karena
tidak dikompresi.
f. WMA ( Windows
Media Audio ). Salah satu format yang ditawarkan oleh Microsoft. Kualitas musik
yang ditawarkan format WMA lebih baik daripada MP3. Peranti lunak dan peranti
keras terbaru umumnya mendukung format ini. Namun dukungan ponsel belum seluas
format MP3.
g. MP3 ( MGE4
Audio Layer 3 ) salah satu format berkas pengodean suara yang memiliki kompresi
yang baik (meskipun bersifat lossy) sehingga ukuran berkas bisa
memungkinkan menjadi lebih kecil. Sebuah file MP3 yang mempunyai bitrates dari
yang paling rendah yaitu 32 kbits/detik sampai ukuran 320 kbits/detik.
h. Ogg Vorbis adalah format multimedia gratisan yang dirancang untuk
streaming dan penyimpanan yang effiesien.
3.
Alat dan Bahan
a.
Komputer PC
b.
Software Adobe Audition
c.
File musik dalam format wav
4.
Langkah Kerja
1)
Mengganti
Sample rate dan Bit Dept
a. Membuka Adobe Audition
b. Meng-Import File Audio dengan cara
pada window File klik ikon Import File >> memilih file yang diinginkan >> klik ganda file
tersebut atau klik tombol Open.
c. Meng-klik ganda ikon file yang akan di
edit atau drag and drop ke window
editor (Main)
d. Untuk melihat informasi tentang file ini letakkan pointer
pada window editor, klik kanan dan pilih File Info.
e. Untuk mengganti Bit Depth
dan Sample Rate ,
- Buka sesion baru: File >> New
- Pada Jendala New Waveform Pilih Sample Rate dan Bit Rate
sesuai dengan yang dibutuhkan (tabel 1)
- Klik kanan pada window editor yang akan diubah ukurannya (main) >>
paste-kan pada window editor file yang baru
- Setelah itu, mengganti namanya dengan cara: File >> Save As
2)
Menyiman dalam format WMA,
MP3, Ogg Vorbis
a. Pilih pada file yang telah diinput tadi, lalu File >> Save As
b. Pilih farmat yang diinginkan pada kolom format.
5.
Hasil Pengujian
Tabel 1. Perbandingan Ukuran dan Kualitas audio pada sample rate
tetap 44100 hz dengan Bit Depth bervariasi
Sample Rate
(Hz)
|
Bit Dept
|
Ukuran File
(KB)
|
Kualitas suara
|
44 100
|
32
|
97.092
|
Sangat Bagus
|
44 100
|
16
|
48.548
|
Cukup Bagus
|
44 100
|
8
|
24.276
|
Bugus
|
Tabel 2. Membandingkan berdasarkan perubahan Sample Rate dengan Bit Depth
tetap 8 bit
Bit Dept
|
Sample Rate (Hz)
|
Ukuran File (KB)
|
Kualitas Suara
|
8
|
11.025
|
6.071
|
|
8
|
22.050
|
12.139
|
|
8
|
32.000
|
17.616
|
|
8
|
44.100
|
24.275
|
|
8
|
48.000
|
26.322
|
|
8
|
96.000
|
52.841
|
|
Tabel 3. Membandingkan berdasarkan perubahan Sample Rate dengan Bit Depth
tetap 16 bit
Bit Dept
|
Sample Rate (Hz)
|
Ukuran File (KB)
|
Kualitas Suara
|
16
|
11.025
|
12.139
|
|
16
|
22.050
|
24.275
|
|
16
|
32.000
|
35.228
|
|
16
|
44.100
|
48.548
|
|
16
|
48.000
|
52.841
|
|
16
|
96.000
|
105.678
|
|
Tabel 4. Membandingkan berdasarkan perubahan Sample Rate dengan Bit Depth
tetap 32 bit
Bit Dept
|
Sample Rate (Hz)
|
Ukuran File (KB)
|
Kualitas Suara
|
32
|
11.025
|
24.276
|
|
32
|
22.050
|
48.548
|
|
32
|
32.000
|
70.453
|
|
32
|
44.100
|
97.092
|
|
32
|
48.000
|
105.678
|
|
32
|
96.000
|
211.353
|
|
Tabel 5. Membandingkan berdasarkan perbedaan format pada Sample
Rate dan Bit Depth tetap
Format
|
Sample Rate (Hz)
|
Bit Depth
|
Ukuran File (KB)
|
Kualitas Suara
|
WAV
|
44.100
|
16
|
48.548
|
|
MP3
|
44.100
|
16
|
4.408
|
|
Ogg Vorbis
|
44.100
|
16
|
4.408
|
|
WMA
|
44.100
|
16
|
29.005
|
|
6.
Pembahasan
Pada
percobaan di atas dapat dilihat bahwa semakin tinggi bit dept dan sample rate
dengan jenis format yang sama, maka suara yang dihasilkan akan semakin bagus,
dan ukurannya akan semakin besar. Begitu juga sebaliknya. Dari percobaan diatas
ada file yang tidak bisa dikonvert karena format type dari keluaran perbandingan
pada bit depth. Ada sewaktu-waktu bit rate tak sesuai dengan sample rate-nya
karena bit depth pada sample rate yang tidak support.
Format
Mp3 merupakan format yang paling baik digunakan untuk keperluan download dan
upload pada internet, karena kualitas suara yang cukup baik dengan ukuran yang
cukup kecil, jika dibandingkan dengan format audia lainnya.
7.
Kesimpulan
1. Semakin
tinggi bit dept dari sebuah audio maka suara itu semakin bagus, sebaliknya jika
bit dept itu rendah maka noise-nya (suara bising) semakin terdengar.
2. Semakin
tinggi sample rate maka kulitas suara akan semakin bagus dan juga ukuran file
dari suara tersebut semakin besar. Sebaliknya jika sample rate itu semakin
rendah maka kualitas suara semakin jelek dan ukuran semakin kecil.
3. Format
audio yang cocok untuk konsumsi pribadi adalah Mp3, karena ukurannya yang tidak
begitu besar dan kualitasnya yang lumayan bagus.
0 comments:
Post a Comment